Kamis, 17 Oktober 2013

adakah aku dicintai_Nya?

sayup-sayup mata ini memandang rembulan, ntahlah ku lihat sang rembulan malam ini enggan menampakan cahaya terangnya kepadaku, atau memang engkau jijik melihatku di bawah sisi di pijakan bumi yang sepi, engkau sembunyikan pancaran indah mu untuk seorang gadis yang tak tau budi, yang tak bisa berterimakasih atas apa yang sudah didapatkan dari sang pencipta, ah...bodohnya aku, naif sekali.!!


rembulan!!! tataplah aku meski hanya sedetik saja, ingin ku bertanya padamu, pantaskah aku yang hina ini meraih cinta_Nya, cinta yang semua orang mendambanya, cinta yang lahirkan bahagia, yahhhh kebahagiaan yang hakiki dan ketenangan jiwa, sedang ku tak pernah benar-benar mentaati perintah-Nya, sedang ku tak sungguh-sungguh menjauhi larangan-laranganNya, egokah aku??? tak tau diri kah aku???

jika kesombongan telah merasuki hati, masih pantaskah aku melangkah di bumi-Nya, jika raga malas untuk ibadah, masih pantaskah aku mendapat rahmat-Nya yang slalu tercurah meski tak ku minta, jika hati ini menduakan-Nya karena ingin dilihat hambanya yang tak punya kuasa, masih pantaskah aku disebut seorang hamba??? astagfirullah, mohon ampunku pada-Mu yaa Robb.

hanya hidayah-Mu yang ku pinta dalam do'a panjangku, ingin pula ku pinta cinta-Mu, namun pantaskah??? ku simpan keinginanku dalam hati untuk menjadi yang Kau cintai, walau ku tau Engkau maha mengetahui isi hati hamba-hamba-Mu.

ku bersimpuh dalam gelapnya malam yang terbalut terang sang rembulan, ku ingin kembali kepada-Mu ya Robb, merengkuh kembali nilai-nilai keimanan yang dulu sempat tertanam begitu lama, hingga pagi datang menyambutku penuh senyum karena berhasil meraih benih-benih cinta dalam hati beserta iman yang tak terkikis waktu.


Selasa, 08 Oktober 2013

ketika hijrah karena_Nya

bismillahirahmanirohiim....

lembut agin pagi membelai wajah, memberi kesejukan tidak hanya pada tubuh ringkihku melainkan juga pada hati yang tengah terluka, damai rasanya...
kejadian yang buatku serasa tak berdaya, namun ku yakin pasti ada yang menguatkan, siapa lagi jika bukan yang Maha Kuat, berawal dari pertemuanku dengan seorang ikhwan, tak ada yang istimewa darinya namun ku temukan banyak kebaikan padanya, pertemuan pertama tak berkesan apa-apa bagiku, karna memang ku tidak begitu menghiraukan kehadiranya, namun dipertemuan kedua barulah ku tahu bahwa dia menyukai ku,  dari situlah ku mulai menyukainya, seminggu sekali kita berkomunikasi karna memang disibukkan oleh kegiatan masing-masing, hubungan ini berjalan selama 2 tahun lamanya karena memang kita berkomitmen untuk kearah yang lebih serius,waktu membuatku lebih dewasa dan belajar banyak tentang Agama, hingga pada suatu hari ku mendengar ceramah dari seorang ustad, beliau mengatakan bahwa ikhtilat di jaman sekarang tidak hanya berdua-duan dengan lawan jenis pada suatu tempat meliankan, sms, telfon, dan semacamnya yang tidak ada keperluan penting dengan lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan ikhtilat, Astagfirullah...ucapku dalam hati, betapa sering diri ini berikhtilat baik langsung maupun lewat media.
kegalauanpun mulai melanda, pasalnya sejak mendengarkan ceramah, keyakinanku bersamanya mulai goyah, akhirnya ku putuskan untuk tidak lagi berkomunikasi denganya, karena hidayah telah datang kepadaku, meski awalnya terasa berat untuk meninggalkanya, namun ku lakukan semua ini karana ingin mendapat ridho dari-Nya, memperbaiki diri demi mempersembahkan yang terbaik bagi calon imamku kelak.

hijrahku karna-Mu ya Robb,  berilah keikhlasan pada diri ini atas takdir yang telah Engkau tetapkan.